Send As SMS
Send As SMS

Tuesday, January 24, 2006

Belajar Tidak Makan

“ You are what you eat’
kamu adalah seperti apa yang kau makan


Formalin, borax, pewarna tekstil dan bakso daging tikus menjadi sangat heboh akhir-akhir ini, menjadi head line di beberapa surat kabar. Bagai gunung es yang mulai mencair issu ini menjadi santer, padahal selama 20 tahun para pedagang dan pengusaha sudah menggunakannya terutama formalin sebagai suatu obat yang dapat mengawetkan makanan tanpa merubah rasa dan warna dan lebih murah.

Pemerintah nampaknya harus jeli dan bijak menanggapi masalah ini, selain membuat resah masyarakat juga membuat para pedagang dan pengusaha gulung tikar dibuatnya, yang lebih dirugikan adalah para pedagang dan pengusaha yang tidak termasuk kategori ’nakal’ atau bodoh

Bukan tidak mungkin praktek ini dilakukan para pedagang dan pengusaha karena ketidaktahuan mereka akan besarnya efek yang ditimbulkan oleh obat-obat tersebut, yang mereka tahu hanya bagaimana mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara yang mudah dan murah.

Ada sisi yang bisa kita telaah lebih mendalam, ”mengapa issu ini menjadi sangat mencuat belakangan ini?,

Di tengah-tengah keresahan yang dialami masyarakat tentunya ada pembelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada mengkonsumsi berbagai produk makanan.

Makanan yang kita konsumsi saat ini selalu lekat dengan bahan-bahan kimiawi sekalipun sayuran tapi pestisida yang digunakan pun menjadi bom waktu bagi tubuh kita untuk menyimpannya dalam tubuh menjadi pemicu berbagai macam penyakit.

Lalu harus bagaimanakah kita saat ini??. Tulisan ini tidak bermaksud membuat kita semua untuk berhenti makan tapi berhentilah makan makanan yang mengandung ’racun’.

Dalam Al Qur’an Allah mengatakan dengan sangat jelas dalam surat (al-Baqarah: 172)
Wahai orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadaNya saja kamu menyembah.


Seorang mukmin hendaknya menjaga makanannya dari makanan haram, tidak toyyibah dan meragukan (subhat), artinya Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halalan toyyibah

Jadi ingat saat masa kecil di kampung, kalau mau makan tinggal ambil di kebun belakang rumah. Ada kacang panjang, cabe rawit, kencur, ikan

0 Comments:

Post a Comment

<< Home