Menjelang 1 Syawal 1427 H
Dunia memang tak pernah ingkar menandakan ketuaan Tapi manusia banyak ingkar memungkiri ketuaannyaSegelintir manusia yang hina selalu lupa jati dirinyaSeolah akan hidup selamanya dan lupa tempat kembali
Alam ini menyiratkan kata-katanya
Peringatan bagi yang berpikir dan bertafakur
Hidup akan bertepi dan kita pun akan terkubur
Menjadi bagian dari sejarah masa silam
Persaudaraan yang kita jalin sangat berkesan
Memberi arti yang berbeda untukku
Keinginanku agar kita selamanya bersatu
Dalam ikatan kebersamaan ikhwanul muslim
Meraih bahagia bersama, bahagia yang sebenarnya
Bukan semu tidak juga hambar tapi bahagia
Dimana diri tidak mengetahui lagi arti kecewa, arti derita
artinya pedih artinya rasa sakit dan artinya luka
Tak ada maksud apa-apa aku hanya mengajakmu
Mentertawakan diri dan berkaca pada pengalaman
Untuk selalu memperbaiki diri dari hari ke hari
Mengajakmu belajar dari pelajaran unik
yang telah alam siratkan pada kita
Tentunya kebersamaan ini menyimpan seribu asa
Yang sulit kau ungkap padaku,
Atau sulit kau sampaikan padaku
perasaan marah, sedih, duka, kecewa juga dendam
Aku yakin....
Dalam ucap ini ada kata yang membuatmu sakit
Dengan pena ini ada kalimat yang membuatmu teriris perih
Dalam rangkaian kata ini ada bahasa yang menusuk kalbu
Hingga membuatmu berpikir dan kadang mendendam
Tapi........
Percayalah semuanya adalah kata Tuhan
Untuk mengajakmu berpikir jernih tentang dirimu,
diriku juga diri-diri yang lain
Tak ada maksudku menyakiti siapapun
Hanya sekedar mengevaluasi diri untuk dijadikan cermin diri
Agar aku dan juga kau mampu perbaiki diri
Aku mendapat pesan dari seorang kawan
membuatku terperanjat, menangis dan sadar
aku bukan apa-apa dan juga bukan siapa-siapa
aku terlalu sombong....kini aku ingin kau pun memaknainya
Jangan sekedar memahami apalagi berteori,
tapi hayatilah diri dan hidupmu agar kau tak terjebak
Pada bayang-bayang semu yang membuatmu lupa
bahwa kau bukan siapa-siapa.
Sesekali lepaskan otakmu dari simpul logika,
Bebaskan anganmu dari belenggu teorema,
dan belajarlah merasa dan berkaca.
Melihat dirimu dalam semesta maha.
Tanggalkan bajumu, telanjanglah di depan hatimu.
Dengarkan suara rincik air bening yang menetes di kedalaman jiwamu.
Ada yang terus mengalir tenang, tanpa kau sadari yang jika kau ikuti akan
membawamu ke samudera tanpa tepi:
semesta yang tak habis-habis kau pahami.tak perlu kau menjadi apa-apa.
jadilah bukan siapa-siapa karena di situ, makna dirimu yang sebenarnya
Bila ada kata yang merangkai dusta
Ada kalimat membekas lara
Ada langkah menoreh luka
Ada prasangka dan curiga
Mohon bukakan pintu maafmu untukku, untuk kami
Selamat Iedul Fitri 1 Syawal 1427 H
Dari kami sekelurga
Rina Muttaqinah –Taufik Hidayatullah
Wallahua'alam bishowab
Penulis : Rina M. Taufik