Send As SMS
Send As SMS

Friday, May 25, 2007

Pedagang VCD 'Biru'

Selangkah demi selangkah tapak kaki menandai jalan yang dilalui seakan memberi tanda pada setiap langkah kaki yang dipijak, deru bis antar kota, metromini, mobil aneka jenis, sepeda motor menambah bising dan penatnya suasana jalan raya seputar UKI-Cawang, tepatnya di bagian jalan dimana bis antar kota tertambat dan ‘ngetem’. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing tak terkecuali pedagang asongan yang berlarian memburu bis yang merayap rapat, mereka sudah sangat akrab dengan laju bis yang seakan tak mempedulikan para pemburu rejeki itu.

Lain pedagang asongan lain pula penjaja barang ‘haram’ di sepanjang jalan berpagarkan teralis besi setinggi 2 meter itu, mereka tidak berlarian tetapi diam berdiri menanti para pembeli yang tergoda bujuk rayu gambar ‘hewan’ telanjang. Dengan usaha berbagai cara pedagang menawarkan jualannya mulai dengan cara berpura-pura memanggil-manggil seseorang ...Bu...Bu...,Pa...Pa....,Neng...Neng, atau melambai-lambaikan tangannya pada setiap orang yang kebetulan lewat dengan harapan agar orang-orang tersebut melirik dagangannya dan berharap dapat langsung bertransaksi tanpa ba bi bu be bo....
Reaksi orang-orang pun bermacam-macam, ada yang bergidig ngeri, ada yang tertarik menghampiri, ada juga yang malu-malu tapi penasaran dengan ujung matanya melirik deretan VCD ‘biru’ tersebut.

Orang-orang yang kebetulan menghampiri tidak hanya orang-orang biasa tetapi juga polisi yang bertugas di jalan tersebut pun ikut menghampiri para pedagang itu (pedagangnya bukan hanya satu, tapi 5-8 pedagang berjejer di situ), yang lebih mengerikan ketika ada anak-anak yang dibawa oleh ibunya dan kebetulan menunggu di sepanjang jalan dekat pagar tersebut, bisa dibayangkan kan....???berapa ratus anak setiap harinya yang melihat pemandangan haram tersebut? kebetulan di samping pagar itulah tempat dimana para calon penumpang bis antar kota berdiri menunggu, apa nanti tanggapan anak-anak mengenai hal tersebut....? yang sudah barang tentu pemandangan tersebut terrekam dalam benak anak....akan seperti apa nanti masa depan mereka jika sejak kecil sudah mengetahui dan penasaran dengan adegan-adegan ’gituan’, yang ini baru di satu titik lokasi di Jakarta, tentu hal ini tidak hanya di kawasan tersebut, aku yakin di setiap terminal, pinggir jalan raya banyak sekali pedagang yang menjual VCD-VCD blue, dan bukan hanya di Jakarta.

Setiap kali melihat pemandangan tersebut berat sekali rasanya napas ini, walau belakangan sudah nampak biasa karena hampir dua hari sekali aku melewati jalan tersebut tetapi hati nurani ini selalu menjerit jika melihat dan melihatnya lagi, sakit rasanya. Perasaan dongkol terhadap pedagang, polisi dan petugas kantib selalu saja memenuhi perasaanku, tapi benar-benar aku secara pribadi tidak berdaya menyikapinya.

Sadarlah wahai pedagang...masih banyak barang halal yang bisa dijual.....Pak Polisi dan petugas keamanan....aku tahu tugasmu banyak tapi kalau bapak-bapak memiliki program yang jelas dan konsisten dalam memberantas miras, prostitusi dan penjualan VCD porno tentunya kejadian-kejadian tersebut tidak akan pernah ada.

Wallahua'alam bishowab
Penulis : Rina M. Taufik

1 Comments:

At 5:57 p.m., Blogger azfaAZ said...

di kuwait juga ada... naudzubillah... sekarang kayaknya seh udah gak liat lagi... mudah2an gak ada...
di sini ceritanya

 

Post a Comment

<< Home